Pages

Sunday 7 November 2010

Bencana Longsor Tenjolaya

Longsor Tenjolaya
Longsor Tenjolaya terjadi pada 23 Februari 2010 di TenjolayaPasirjambuBandung. Lokasi longsor meliputi 3 RT dari 15 RT di RW 18. Longsor ini menimbun 50 rumah bedeng milik buruh, longsor juga menimbun satu pabrik pengolahan teh, satu gedung olahraga, satu koperasi karyawan, satu puskesmas pembantu, dan satu masjid.
Jumlah korban jiwa, akibat longsor berjumlah 45 orang, terdiri dari 12 orang laki-laki, 21 orang perempuan, dan 12 orang anak-anak berdasarkan dari data pengaduan dari masyarakat yang kehilangan anggota keluarga kepada posko penanganan bencana longsor. Para korban selamat longsor Tenjolaya mengungsi keberbagai tempat, diantaranya di Desa Sugihmukti, PasirjambuCisondari, dan Tenjolaya di Kecamatan Pasirjambu, dan juga di Desa Rancabali dan Rawabogo Kecamatan Ciwidey.
Pencarian korban longsor akan dilakukan hingga jam 12.00 pada 1 Maret 2010, apabila tidak ditemukan kembali korban longsor, maka lokasi longsor akan dijadikan kuburan massal.

Lokasi Longsor Tenjolaya Akan Jadi Kuburan Massal

Lokasi longsor di perkebunan teh Dewata di Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung akan dijadikan kuburan massal bila jenazah yang diduga tertimbun tidak bisa ditemukan.
Hal ini disampaikan Bupati Bandung Obar Subarna.
Menurutnya, keputusan ini diambil berdasar kesepakatan antara warga yang kehilangan sanak saudaranya dan pihak pengelola perkebunan. 
"Semua warga tidak masalah pencarian dihentikan. Artinya,lokasi timbunan longsor akan menjadi kuburan massal," kata Obar kepada wartawan di lokasi longsor.
Rencananya, tim evakuasi gabungan hari ini kembali melanjutkan pencarian 11 korban yang diduga tertimbun hingga pukul 12.00 WIB. Hingga Minggu sore, jumlah korban tewas yang berhasil ditemukan 33 orang.  
Terakhir, tim evakuasi berhasil menemukan jenazah Jeni bin Dahlan, Risma binti Suhimin ,  Ahmad Nuryadin dan Lilis Suminar. 
Longsor di Desa Tenjolaya terjadi pada Selasa 23 Februari lalu. Longsor yang terjadi pagi hari itu menelan puluhan korban tewas lantaran banyak pemetik teh yang tengah bekerja saat itu. Pemprov kota Bandung sendiri tengah mengkaji relokasi hunian di sekitar perbukitan untuk mencegah hal serupa terjadi. 

Pengungsi Korban Longsor Tenjolaya Tersebar

Usai permukimannya tertimpa longsor, keberadaan warga perkebunan Teh Dewata, Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung langsung terpencar. Bahkan di antaranya ada warga yang memilih mengungsi ke Cianjur.
"Informasi yang masuk, mereka mengungsi ke Cianjur tapi kami belum bisa mendatanya, sementara lainnya menyebar," tandas Kasie Pemerintahan Kecamatan Pasirjambu, Kosasih saat dihubungi Suara Merdeka Cybernews pada Kamis (25/2) sore.
Menurut dia, jumlah warga yang menempati perkampungan di Kebun Teh Dewata itu cukup banyak. Dari 50 bedeng yang ada, total penghuninya mencapai 1.200 orang. Hanya saja, pihak kecamatan baru berhasil mendata jumlah pengungsi sebanyak 300 orang saja.
Korban ditampung di sejumlah desa. Di antaranya di Desa Sugihmukti, Pasirjambu, Cisondari, dan Tenjolaya di Kecamatan Pasirjambu, dan juga di Desa Rancabali dan Rawabogo Kecamatan Ciwidey. Dari sejumlah titik itu, layanan dapur umum baru didirikan di satu lokasi yakni di Tenjolaya yang ditempati 144 KK. Sampai kemarin, pihaknya terus melakukan pendataan untuk mengetahui keberadaan warga lainnya.

Ref. dari:


Opini dan solusi setelah bencana:
Menurut saya bencana ini di sebabkan karena ulah tangan manusia sendiri yang menebang pohon-pohon di sekitar lokasi bencana.
Solusi setelah bencana yaitu merehabilitasi tempat-tempat dan lingkungan yang terkena bencana longsor, agar warga dan lingkungannya pulih kembali. 


No comments:

Post a Comment