Pages

Sunday, 24 October 2010

Artikel Penduduk

Pertumbuhan penduduk


Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu factor yang penting dalam masalah social ekonomi dan masalah pnduduk. Jumlah penduduk akan berpengaruh terhadap kondisi social ekonomi suatu daerah atau Negara bahkan  dunia. Pertambahan penduduk di suatu daerah atau Negara pada dasarnya dipengaruhi oleh factor-faktor demografi, yaitu:
·         Kematian (mortalitas)
Ada beberapa tingkat kematian, yaitu tingkat kematian kasar(crude death rate) dan tingkat kematian khusus(age specific death rate).
Tingkat kematian kasar (crude death rate) adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut.
Tingkat kematian khusus (age specific death rate) dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain umur, jenis kelamin, pekerjaan.
·         Kelahiran (fertilitas)
Pengukuran tingkat kelahiran ini sulit untuk dilakukan, karena banyak bayi-bayi yang yang meninggal beberap saat kelahiran tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati.
Tinggi rendahnya tingkat kelahiran dalam suatu kelompok penduduk tergantung pada struktur umur, penggunaan alat kontrasepsi, pengangguran, tingkat pendidikan, status pekerjaan wanita serta pembangunan ekonomi.
·         Migrasi
Migrasi merupakan akibat dari keadaan lingkungan alam yang  kurang menguntungkan. Sebagai akibat dari keadaan alam yang kurang menguntungkan menimbulkan terbatasnya sumber daya yang mendukung penduduk di daerah tersebut.
Yang perlu diperhatikan seorang migran dalam menentukan keputusan untuk pindah ke daerah lain yaitu factor persediaan sumber daya alam, factor lingkungan social budaya, factor potensi ekonomi. Dengan mengetahui factor-faktor dimuka, setidaknya terhindar dari akibat negative.
Untuk mengetahui pertumbuhan penduduk suatu daerah cepat atau lambat dilihat dari bentuk piramida penduduk. Karena dengan melihat bentuk piramida penduduk akan diketahui mengenai perbandingan jumlah penduduk anank-anak, dewasa, dan orang tua pada wilayah yang bersangkutan.
Keadaan struktur penduduk yang berbeda-beda akan menunjukkan bentuk pyramida yang berbeda pula. Struktur penduduk ada tiga jenis, yaitu piramida penduduk muda, piramida stasioner, dan piramida penduduk tua.

Ref. Harwantiyoko, Neltje f. katuuk, MKDU Ilmu Sosial Dasar. Diktat kuliah UG.







Pertumbuhan penduduk indonesia


Pemerintah menyatakan waspada terhadap rata-rata laju pertumbuhan penduduk Indonesia per tahun yang tercatat pesat. Pasalnya, hal itu menjadi ancaman membeludaknya tingkat pengangguran. salah satu penyebab lonjakan pertumbuhan penduduk adalah kurang efektifnya program keluarga berencana (KB) yang sesungguhnya di desain untuk mengerem laju pertumbuhan penduduk. berdasarkan data yang dilansir Dewan Perwakilan Daerah (DPD), laju pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai 1,49% per tahun atau di atas proyeksi pemerintah yang menetapkan angka di kisaran 0,74% hingga 1,18% per tahun. Ada dua provinsi, yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur yang masuk dalam kriteria strict 0,74%. Artinya hanya dua provinsi yang dapat menjaga laju pertumbuhan selama 10 tahun terakhir. Sementara ada tujuh provinsi yang masuk dalam kriteria moderat 1,18% dan ada 12 provinsi berada di bawah rata-rata. Sisanya melebihi 1,49%, bahkan Provinsi Papua memiliki laju pertumbuhan penduduk tertinggi, yakni sebesar 5,46%.



Penduduk Indonesia Capai 237,56 Juta

Badan Pusat Statistik mencatat bahwa laju pertumbuhan penduduk Indonesia selama periode 2000-2010 lebih tinggi dibanding periode 1990-2000. "Laju pertumbuhan penduduk 2000-2010 mencapai 1,49 persen atau lebih tinggi dibanding periode 1990-2000 yang hanya mencapai 1,45 persen.
jumlah laki-laki satu persen lebih banyak dari perempuan. Hasil Sensus Penduduk 2010 menempatkan posisi Indonesia di urutan keempat dalam jumlah penduduk setelah China, India, dan USA.
berdasar Sensus Penduduk 2010 Jumlah penduduk Indonesia pada setiap propinsi yaitu;

propinsi
Jumlah penduduk
NAD
Mencapai 4,48 juta orang
Sumut
Mencapai 12,98 juta orang
Sumbar
Mencapai 4,84 juta orang
Riau
Mencapai 5,54 juta orang
Jambi
Mencapai 3,09 juta orang
Sumsel
Mencapai 7,45 juta orang
Bengkulu
Mencapai 1,72 juta orang
Kep. Babel
Mencapai 1,22 juta orang
Lampung
Mencapai 7,6 juta orang
Kepri
Mencapai 1,69 juta orang
DKI Jakarta
Mencapai 9,59 juta orang
Jabar
Mencapai 43,02 juta orang
Jateng
Mencapai 32,38 juta orang
Yogyakarta
Mencapai 3,46 juta orang
Jatim
Mencapai 37,48 juta orang
Banten
Mencapai 10,64 juta orang
Bali
Mencapai 3,89 juta orang
NTB
Mencapai 4,5 juta orang
NTT
Mencapai 4,68 juta orang
Kalbar
Mencapai 4,39 juta orang
Kalteng
Mencapai 2,2 juta orang
Kalsel
Mencapai 3,63 juta orang
Kaltim
Mencapai 3,55 juta orang
Sulut
Mencapai 2,27 juta orang
Sulteng
Mencapai 2,63 juta orang
Sulsel
Mencapai 8,03 juta orang
Sultera
Mencapai 2,23 juta orang
Gorontalo
Mencapai 1,04 juta orang
Sulbar
Mencapai 1,16 juta orang
Maluku
Mencapai 1,53 juta orang
Malut
Mencapai 1,04 juta orang
Papua Barat
Mencapai 0,76 juta orang
Papua
Mencapai 2,85 juta orang
Jumlah
237,56 Juta

Ref. http://www.republika.co.id




Penduduk 237 Juta, Terancam Krisis Pangan

Ikatan Perstatistikan Indonesia (ISI) mengingatkan pemerintah atas bahaya perpecahan bangsa dan bahaya kelaparan. Dua ancaman ini sangat mungkin terjadi mengingat jumlah penduduk Indonesia terus melonjak dan kini telah mencapai 237,6 juta jiwa. Angka 237,6 juta jiwa bukanlah sekedar pertambahan penduduk yang dipandang sebelah mata. Angka 237,6 juta jiwa bisa berubah jadi bencana yang mengerikan. Akan tetapi sebaliknya pada situasi yang baik dan manajemen SDM (sumber daya manusia) yang unggul, jumlah penduduk yang banyak bisa menjadi potensi sendiri.
Tanpa upaya serius dalam mengantisipasi penambahan jumlah penduduk,maka akan terjadi krisis multidimensi dalam 20-50 tahun mendatang. Ancaman kelaparan massal akibat kekurangan pangan dan pasokan energi, serta masalah lingkungan hidup pun akan terjadi. Yang perlu diperhatikan untuk 20-50 tahun kedepan yaitu Implikasi pertumbuhan terhadap lingkungan, sumber daya alam yang mampu menampung warga, masalah dan kebijakan peningkatan produktivitas pangan baik melalui perluasan lahan atau lainnya untuk memenuhi kebutuhan penduduk.

Ref. http://www.vivanews.com






Menanggulangi kepadatan penduduk



Sensus penduduk adalah pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyebarluasan data kependudukan. Jumlah pendudukditentukan oleh angka kelahiran, angka kelahiran dan perpindahan penduduk. Adapun  perpindahan penduduk tersebut meliputi urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota),reurbanisasi (perpindahan penduduk kembali ke desa), emigrasi (perpindahan penduduk ke luar negeri), imigrasi (perpindahian penduduk dari luar negeri ke dalam negeri), remigrasi (perpindahan penduduk kembali ke negara asal), transmigrasi (perpindahan penduduk dari satu pulau kepulau lain dalam satu Negara).
Penduduk Indonesia sangat luar biasa sekali padatnya, maka dari itu pemerintah harus mengambil sebuah kebijakan agar masalah kepadatan penduduk di Indonesia dapat teratasi. Diantara kebijakan tersebut salah satunya adalah dengan menggalakkan program transmigrasi. Transmigrasi ini ada banyak macamnya yaitu transmigrasi umum (transmigrasi yang biayanya ditanggung pemerintah ditujukan untuk penduduk yang memenuhi syarat), transmigrasi spontan (transmigrasi yang seluruh pembiayaannya ditanggung sendiri. Pemerintah hanya menyediakan lahan pertanian dan rumah), transmigrasi local (transmigrasi yang dilakukan dalam satu wilayah provinsi), transmigrasi khusus/sektoral (transmigrasi yang dilakukan karena penduduk terkena bencana alam), transmigrasi bedol desa (transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh penduduk desa berikut pejabat-pejabat pemerintahan desa).
Sedangkan untuk mengatur tingkat kelahiran penduduk, pemerintah harus menggalakkan program Keluarga Berencana dalam rangka mencapai Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera.

ref. http://www.syadiashare.com

Nama      : Bahrul ulum
NPM       : 11110315
Kelas       : 1KA31

No comments:

Post a Comment