Pages

Saturday 26 March 2011

BAB 5 MANUSIA DAN KEINDAHAN

MANUSIA DAN KEINDAHAN

1. Keindahan
Kata keindahan berasal dari kata indah,artinya bagus,permai,cantik,elok,molek, dan sebagainya.
Keindahan adalah identik dengan kebenaran.keindahan kebenaran adalah keindahan.keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi,dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah.Keindahan juga bersifat universal,artinya tidak terikat oleh selera perseorangan,waktu dan tempat,selera mode, kedaerahan atau lokal.



A.apakah keindahan itu?
Keindahan itu adalah suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan hanya sebuah konsep, yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk, misalnya lukisan dan pemandangan alam.

Menurut cakupannya, orang harus dapat membedakan antara keindahan sebagai kwalita abstrak dan sebagai sebuah benda yang indah. dalam pembatasan filsafat kedua pengertian itu kadang-kadang dicampuradukkan saja.disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian,yakni:

  • keindaan dalam arti yang luas
  • kindahan dalam arti estetis murni
  • keindahan dalam arti terbatas dalam hubungan dengan penglihatan 
keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa yunani yang didalmnya tercakup kebaikan. Bangsa yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis (untuk keindahan berdasarkan penglihatan) dan harmonia (untuk keindahan berdasarkan pendengaran).
pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi:

  • keindahan seni
  • keindahan alam
  • keindahan moral
  • keindahan intelektual
jadi, keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita(kesatuan, keselarasan, kesetangkupan, keseimbangan dan perlawanan) pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal.
Dari ciri tersebut dapat di ambil kesimpulan, bahwa keindahan tersusun dari  berbagai keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.


B.Nilai Estetik
Nilai estestik adalah nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan.
Menurut kamus “dictionary of sociology related sciences” nilai adalah istilah semata-mata suatu realita psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan,karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri.
Nilai digolongkan menjadi nilai ekstrinsik dan nilai instrinsik. Nilai ekstrinsik adalah nilai yang bersifat sebagai alat untuk sesuatu hal lainnya. Nilai instrinsik adalah nilai yang bersifat sebagai suatu tujuan benda itu sendiri. Contohnya yaitu, tarian dan pesan berupa puisi-puisi. Tarian itu termasuk kedalam nilai ekstrinsik, sedangkan pesan tersebut merupakan nilai instrinsik.


C.Kontemplasi dan Ekstansi
kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yamg indah.ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakn,merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
Apabila kontemplasi dan ekstansi di hubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi tersebut merupakan factor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi merupakan factor pendorong untuk merasakan dan menikmati keindahan.





D.Apa sebab manusia menciptakan keindahan?
Kindahan itu pada dasarnya adalah alamiah.bahwa keindahan itu diciptakan tuhan. alamiah artinya wajar,tidak berlebihan tidak pula kurang.
Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, keunaan bagi manusia secara kodrati. berikut ini akan dicoba menguraikan alasan/motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan:


  • Tata nilai yang telah usang
Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan,sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mendorbankan nilai-nilai kemanusiaan, misalnya kawin pakasa, pingitan, derajat wanita lebih rendah dari laki-laki.  
  • Kemerosotan zaman
Keadaan yang merendahkan derajat dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemorosotan moral. kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi kebutuhan seksual.
Contoh karya seni berupa sanjak yang dikemukaan oleh W.S Rendra berjedul “Bersatulah pelucur-pelucur kota jakarta”.
  • Penderitaan manusia
Banyak faktor yang membuat manusia itu menderita. tetapi yang paling menentukan ialah faktor manusia itu sendiri. manusialah yang membuat orang mederita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa,yang tidak indah itu harus dilenyapkan karena tidak bermanfaat kemanusiaan.
  •   Keagunaan tuhan
Keagungan tuhan dapat dibukti melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam.keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptakan tuhan.


E. Keindahan Menurut Pandangan Romantik
dalam buku AN Essay on Man (1954),Erns Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa pernah selesai diperdebatkan. Meskupun demikian, kita dapat menggunakan kata-kata penyair romatik John Keats(1795-1821) sebagai pegangan.dalam edymion dia berkata:

“A thing of beuty is a joy forever
Its loveliness iscreases;it wil never pass nothingness”

Bahwa sesuatu yang indah adalah keringan selama-selamanya, kemolekannya bertambah,dan tidak pernah berlalu ke ketiadaan.
Mengenai keindahan, Coleridge mengutip shakespeare(1564-1616)dalam karyanya midsummer night: “thing base and vile holiding no qualitiy/love can transpose to from and dignity”, yaitu sesuai yang rendah dan tidak mempunyai nilai, dapat berubah dan menjadi berarti. Perubahan ini mempengaruhi imajinasi, dan imajinasi ini langsung membentuk keindahan.

2. Renungan
Renungan berasal dari kata renung, yang artinya diam-diam memikirkan sesuatu,atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teiri, yaitu teori pengungkapan,teori metafisik dan teori psikologis.

  •   Teori Pengungkapan
Seni adalah pengungkapan dari perasaan manusia, Expression adalah sama dengan intuition.dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperboleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambar angan-angan(imeges).
Dengan demikian pengungkapan berwujud berbagai gambaran angan-angan(images warna, garis dan kata)
  •   Teori Metafisik
Teori ini merupakan salah satu teori yang tertua,yakni berasal dari plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati. Mengenai sumber seni plato mengemukakan suatu teori peniruan(imitation theory).
Menurut Filsuf Artur Schopenhauer(dalam zaman modern), seni adalah suatu bentuk dari pemahaman terhadap realita. Dan realita yang sejati adalah suatu keinginan yang sementara. Karya seni lahir karena adanya perenungan suatu ide-ide.
  • Teori Psikologis 
Teori metafisis dari para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena terlampau abstrak dan spekulitif. misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-kenginan bawah sadar dari sesorang seniman. Sedang karya seninya itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari kinginan-keinginan itu. Teori yang dapat dimasukkan dalam teori psokologis yaitu teori permainan dan teori penandaan. Menurut teori permainan,seni adalah semacam permainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energy yang harus dikeluarkan. Sedangkan teori penandaan memandang seni sebagai suatu lambang atau tanda dari perasaan manusia.

3.Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi,artinya cocok, kena benar, dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan,pertentangan,ukuran dan seimbangan.
Dalam pengertian perpaduan misalnya ,orang brpakain harus dipadukan warnanya bagian atas dengan bagian bawah. Dalam keindahan ini sebagian ahli pikir menjelaskan bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kulitas / pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kualita yang paling sering disebut kesatuan (unity). Keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan keterbalikan (contrast). Menurut rumusan filsuf inggris Herbet Read mendefinisikan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan inderawi kita (beauti is untiy of formal realition among our sence-perception).

  • Teori Obyektif dan Teori Subyektif 
The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan,bahwa menciptakan seni ada dua teori yakni teori obyektif dan teori subyektif. Teori obyektif dan teori suyektif lahir karena ada salah satu persoalan pokok dari teori keindahan, yaitu mengenai sifat dasar dari keindahan. Apakah keindahan merupakan sesuatu yang ada pada benda indah atau hanya terdapat dalam alam pikiran orang yang mengamati benda tersebut.
Pendukung teori obyektif adalah Plato,Hegel dan Bernard Bocanquat,sedang pendukung teori subyektif ialah Henry Home,EarlofShafessbury,dan Edmund Burke.
Teori obyektif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetikadalah sifat (kualita) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan,terlepas dari orang yang mengamatinya. Sedangkan teori subyektif menyatakan bahwa cirri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan pada diri seseorang yang mengamatinya.
Yang tergolong teori subyektif adalah yang memandang keindahan dalam suatu hubungan diantara suatu benda dengan alam pikiran seseorang.
  • Teori Perimbangan
Dari bangsa yunani kuno, memahami teori perimbangan dalam arti yang lebih terbatas, yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka-angka. Keindahan dianggap sebagai kualita dari benda-benda yang disusun(mempunyai bagian-bagian), hubungan bagian-bagian tersebut dapat menciptakan keindahan yang dinyatakan sebagai perimbang. Teori obyektif memandang keindahan sebagai suatu kwalita dari benda-benda. Kwalita bagaimana yang menyebabkan sesuatu benda disebut indah.
Teori perimbangan berlaku dari abad ke-5 sebelum masehi sampai abad ke-17 masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena desakan dari filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni. Keindahan hanya ada pada pikiran orang yang menerangkan dan setiap pikiran melihat suatu keindahan yang berbeda-beda. Para seniman romantic umumnya berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dari tidak adanya keteraturan (tersusun dari gaya hidup, penggambaran, pelimpahan dan pengungkapan perasaan).
 
   

 
 


 


  

No comments:

Post a Comment