Salah satu jenis puisi lama yang cukup
digemari adalah pantun kilat atau ungkapan bersajak. Bentuk puisi ini disebut carmina*. Bentuk puisi ini memang sama
dengan pantun, kecuali bahwa ia terdiri dari dua baris. Seperti halnya dengan
pantun, pantun kilat mempunyai sampiran yang terdapat pada baris pertama dan
isi yang terdapat ada baris kedua.
Pantun
ini berirama (karena itu disebut ungkapan bersajak) seperti pantun. Irama puisi
ini dibentuk dengan permainan ulangan kata, kemasannya lebih padat dan padu,
mengandung rima** (tengah dan akhir).
Pantun
kilat dianggap juga sebagai teka-teki dalam berbahasa. Bila seorang mengucapkan
Dahulu perang, sekarang besi, orang yang mendengar ucapan itu sudah harus mengerti
bahwa makna kata-kata itu adalah Dahulu
sayang, sekarang benci. Dengan
demikian, dalam kehidupan sehari-hari ungkapan bersajak semacam ini sering
digunakan, entah cukup diucapkan sampirannya saja, atau dapat saja diucapkan
secara utuh.
* pantun dua seuntai, baris pertama sebagai
lampiran dan baris kedua sebagai isi
** pengulangan bunyi yang
berselang
DAFTAR PUSTAKA
KERAF,
Gorys (1994). Terampil berbahasa
Indonesia 2. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
No comments:
Post a Comment