Pages

Thursday, 29 December 2011

Bersabar itu Lebih Baik

Kata sabar mungkin sering kita dengar dan tidak asing lagi bagi telinga kita. Sabar  adalah suatu sifat yang mulia dan sifat yang mungkin mudah kita ucapkan tapi sangat  sulit sekali kita jalankan. Kita mungkin sering berkata kepada orang lain ketika orang itu mendapatkan musibah, dengan mudahnya kita mengatakan “sabar yaa kawan, itu semua ujian dari Allah”. Tapi seandainya hal itu menimpa kita apakah kita bisa mengamalkan sifat sabar itu. Itulah yang menjadi pertanyaan bagi kita semua sudahkah kita bisa bersabar dalam menghadapi semuanya. Jawabannya ada pada diri kita masing-masing, cobalah renungkan!
Sifat sabar adalah pilar kebahagiaan seorang hamba. Dengan kesabaran itulah seorang hamba akan terjaga dari kemaksiatan, konsisten menjalankan ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai macam cobaan.  Kedudukan sabar dalam iman laksana kepala bagi seluruh tubuh. Apabila kepala sudah terpotong maka tidak ada lagi kehidupan di dalam tubuh.
Banyak orang yang mendefinisikan makna sabar  inti dari kata sabar adalah tabah hati tanpa mengeluh dalam menghadapi godaan dan rintangan dalam rangka mencapai tujuan.
Setelah kita mengetahui makna sifat sabar, alangkah baiknya juga kita mengatahui macam-macam sabar. Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Sabar itu terbagi menjadi tiga macam:
  • Bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah
  • Bersabar untuk tidak melakukan hal-hal yang diharamkan Allah
  • Bersabar dalam menghadapi takdir-takdir Allah yang dialaminya, berupa berbagai hal yang menyakitkan dan gangguan yang timbul di luar kekuasaan manusia ataupun yang berasal dari orang lain (Syarh Tsalatsatul Ushul, hal. 24)
Di dalam Taisir Lathifil Mannaan Syaikh As Sa’di rahimahullah menyebutkan sebab-sebab untuk menggapai berbagai cita-cita yang tinggi. Beliau menyebutkan bahwa sebab terbesar untuk bisa meraih itu semua adalah iman dan amal shalih. Di samping itu, ada sebab-sebab lain yang merupakan bagian dari kedua perkara ini. Di antaranya adalah kesabaran. Sabar adalah sebab untuk bisa mendapatkan berbagai kebaikan dan menolak berbagai keburukan. Hal ini sebagaimana diisyaratkan oleh firman Allah ta’ala, “Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat.” (QS. Al Baqarah [2]: 45).
Syaikh Zaid bin Muhammad bin Hadi Al Madkhali mengatakan, “Macam ketiga dari macam-macam kesabaran adalah Bersabar dalam menghadapi takdir dan keputusan Allah serta hukum-Nya yang terjadi pada hamba-hamba-Nya. Karena tidak ada satu gerakan pun di alam raya ini, begitu pula tidak ada suatu kejadian atau urusan melainkan Allah lah yang mentakdirkannya. Maka bersabar itu harus. Bersabar menghadapi berbagai musibah yang menimpa diri, baik yang terkait dengan nyawa, anak, harta dan lain sebagainya yang merupakan takdir yang berjalan menurut ketentuan Allah di alam semesta…” (Thariqul wushul, hal. 15-17)
Adapun cara melatih diri untuk mendapatkan sabar, antara lain:
  • Mengkikhlaskan niat kepada Allah SWT, bahwa ia semata-mata berbuat hanya untuk-Nya. Dengan adanya niatan seperti ini, akan sangat menunjang munculnya kesabaran kepada Allah SWT.
  • Memperbanyak tilawah (membaca) al-Qur’an, baik pada pagi, siang, sore ataupun malam hari. Akan lebih optimal lagi manakala bacaan tersebut disertai perenungan dan pentadaburan makna-makna yang dikandungnya. Karena al-Qur’an merupakan obat bagi hati insan. 
  • Memperbanyak puasa sunnah. Karena puasa merupakan hal yang dapat mengurangi hawa nafsu terutama yang bersifat syahwati dengan lawan jenisnya. Puasa juga merupakan ibadah yang memang secara khusus dapat melatih kesabaran.
  • Mujahadatun Nafs, yaitu sebuah usaha yang dilakukan insan untuk berusaha secara giat dan maksimal guna mengalahkan keinginan-keinginan jiwa yang cenderung suka pada hal-hal negatif, seperti malas, marah, kikir, dsb.
  • Membaca-baca kisah-kisah kesabaran para sahabat, tabi’in maupun tokoh-tokoh Islam lainnya. Karena hal ini juga akan menanamkan keteladanan yang patut dicontoh dalam kehidupan nyata di dunia.
Beruntunglah orang-orang yang bisa bersabar ketika tertimpa musibah, ujian dan cobaan. Karena Allah akan memberikan kemulian kepada orang-orang yang selalu bersabar.
Oleh karena itu, marilah kita mulai dari diri kita sendiri untuk senantiasa berlatih sabar. Yakni, dengan komitmen sebagai seorang hamba untuk selalu mengikuti apa yang dikehendaki oleh Allah SWT,  selalu berjalan sesuai dengan perintah-Nya.
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bersabar.



Refferensi :
 


 
 
 
 
 

 
 
 

No comments:

Post a Comment