Pages

Saturday 30 October 2010

E-Learning Gunadarma University

apa itu elearning???
E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet.
Materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Sehingga pembelajar/mahasiswa dapat belajar di tempat di mana dia berada.

Universitas Gunadarma terus mengembangkan diri untuk menjawab tuntutan pasar global atas pendidikan yang bermutu. Dengan mengacu program dari DIKTI yang memiliki tujuan untuk memeratakan mutu pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. Dengan adanya program tersebut mendorong Universitas Gunadarma untuk bisa menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh dengan rekan sesama perguruan tinggi, termasuk perguruan tinggi di luar Jawa ataupun perguruan tinggi yang tergabung dalam perguruan tinggi di Jawa Barat. Idenya adalah dengan mengadakan virtual class sehingga semua mahasiswa di lingkungan intern ataupun di seluruh wilayah yang ada di Indonesia dapat mengikuti kuliah yang diselenggarakan di Universitas Gunadarma.
Jadi dapat disimpulkan bahwa E-learning adalah sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Jadi teknologi informasi berperan besar dalam usaha mencerdaskan bangsa.
Beberapa menu layanan yang disediakan dalam Elearning Gunadarma University, diantaranya yaitu:
  • Ebook
  • Sap online
  • Virtual class
  • Material
  • I-lab
Ebook
Website yang berisi berbagai macam modul perkuliahan yang dibutuhkan di berbagai jurusan.

Sap online       
Website yang berisi acara perkuliahan di seluruh jurusan yang ada di Universitas Gunadarma.

Virtual class
http://v-class.gunadarma.ac.id/
Website untuk berinteraksi dengan dosen di dunia maya ketika dosen berhalangan hadir mengajar dalam kelas.
Material
Website yang berisi dokumen-dokumen mata kuliah.
I-Lab
website yang diguanakan  sebagai tempat praktikum, ILab juga dapat menempa setiap praktikan agar memiliki pribadi yang mandiri dan memiliki sikap tanggung-jawab yang tinggi atas (keputusan yang diambil oleh) dirinya sendiri.


Kelebihan Elearning Gunadarma University:
  • E-Learning memungkinkan mahasiswa untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas.
  • mempermudah interaksi antara mahasiswa dengan bahan atau materi, mahasiswa dengan dosen/guru  maupun sesama mahasiswa.
  • Mahasiswa dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang.
  • mahasiswa dapat mendownload e-books secara gratis di dalam menu layanan elearning.
  • mahasiswa dapat belajar 24/7 (24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu) – kapan saja, dan dimana saja (asalkan tersedia koneksi Internet).
  • Dapat mengembangkan kemampuan berinteraksi di dunia maya dengan dosen/guru dan teman-teman.
  • Mandiri artinya elearning lebih memberikan peluang kemandirian dan kreativitas individual yang tidak didapatkan di kelas.
  • Di dalam i-Lab mahasiswa dapat bertindak sebagai orang yang membangun pengetahuannya sendiri, kritisisme, ada proses trial and error untuk meningkatkan sesuatu, dan cenderung mempunyai kesempatan lebih besar untuk mengeksplor diri.
  • Dari segi waktu dan jarak, virtual class sangat efisien.


Kekurangan Elearning Gunadarma University:
  • Elearning  sering bermasalah dengan konektivitas.
  • E-book pada Elearning gunadarma kurang lengkap, karena masih banyaknya buku yang di butuhkan mahasiswa UG.
  • Kehadiran guru  yang dapat berinteraksi secara langsung dengan para murid telah menghilang.
  • Menghambat motivasi afiliasi mahasiswa karena tidak bertemu dengan teman secara langusng.
  • Mahasiswa kurang ada interaksi social secara langsung, karena proses belajar di i-Lab hanya berinteraksi dengan computer.




Ref. dari:
       http://annisameidiyoana.blogspot.com



Bahrul Ulum
11110315
1KA31


Monday 25 October 2010

Perkembangan Budaya Masyarakat Ampel Surabaya

Daerah ampel merupakan daerah yang berawa-rawa, daerah yang dihadiahkan Raja Majapahit ke pada Sunan Ampel, ia membangun dan mengembangkan pondok pesantren. Mula-mula ia merangkul masyarakat sekitarnya. Pada pertengahan Abad 15, pesantren tersebut menjadi sentra pendidikan yang sangat berpengaruh di wilayah Nusantara bahkan mancanegara. Di antara para santrinya adalah Sunan Giri dan Raden Patah. Para santri tersebut kemudian disebarnya untuk berdakwah ke berbagai pelosok Jawa dan Madura. 

Kawasan Ampel telah dikenal luas sebagai kawasan yang multikultur. Ada yang mengatakan semenjak Sunan Ampel datang ke Surabaya ini. Sehingga masyarakat Ampel mengelola perbedaan yang ada menjadi suatu potensi yang saling mendukung dan membangun Terkait dengan masyarakat Ampel yang multikultur, baik itu berbeda dari Suku, Agama, Ras, dan Alirannya (SARA).
kesenian turut berperan dalm mewarnai masyarakat Ampel. Ada orang yang bilang bahasa musik itu bahasa universal, begitulah kala kesenian Arab seperti musik gambus menjadi ujung tombak dalam memperkenalkan budaya Arab ke masyarakat.
Daya tarik Ampel yang cukup memikat ini dapat menjadi sebuah batu loncatan bagi terwujudnya akulturasi budaya Arab dengan budaya lokal. Sehingga terjadinya beberapa proses akulturasi budaya yang cukup mencolok, seperti perkawinan, perdagangan, hingga pendidikan dapat menjadi sebuah cara untuk menyatukan budaya-budaya yang berbeda.




Nama             : Bahrul Ulum
NPM               : 11110315
Kelas               : 1KA31

Budaya Tionghoa Perkaya Budaya Nasional

Masyarakat Tinghoa sudah datang ke Indonesia sejak 1000 tahun lebih. Mereka yang datang tidak homogen. Mereka datang dari suku, bahasa, dan budaya yang beragam. Karena yang datang beragam dan yang didatangi juga beragam, maka akulturasi yang terjadi di situ menghasilkan kebudayaan Tionghoa peranakan yang beragam. Akulturasi antara pendatang Tionghoa dengan masyarakat setempat dalam varian kehidupan yang sangat luas. kebudayaan Tinghoa yang datang ke Indonesia telah ikut memperkaya kebudayaan nasional kita. Dan sebaliknya, kebudayaan lokal ikut memperkaya kebudayaan para pendatang. Sehingga dengan demikian, ciri-ciri kebudayaan Tinghoa peranakan di Indonesia jauh lebih kaya dari budaya Tinghoa perantauan Tionghoa peranakan di Singapura dan Malaysia. 
seni budaya harus disertai sikap dan orientasi budaya, yaitu nilai-nilai sikap hidup yang bisa mengembangkan bukan saja seni budaya tetapi juga sumber kekayaan alam, untuk kesejahteraan.

Ref. http://www.kompas.com







Nama             : Bahrul Ulum
NPM               : 11110315
Kelas               : 1KA31

Rumah Adat Betang

Pada masa lalu, kehidupan suku-suku Dayak yang berdiam di pedalaman Kalimantan itu hidup secara berkelompok-kelompok. Di mana kehidupan yang mereka jalani pasti dilalui bersama, hal itu terwujud dalam sebuah karya yaitu, Huma Betang (Rumah Betang). Betang bentuknya memanjang serta hanya terdapat sebuah tangga dan pintu masuk ke dalam Betang. Tangga sebagai alat penghubung pada Betang dinamakan hejot. Betang dibangun tinggi dari permukaan fungsinya untuk menghindari musuh yang dapat datang tiba-tiba, binatang buas, ataupun banjir yang terkadang melanda Betang.


kayu yang dipakai untuk membangun rumah betang adalah kayu ulin (Eusideroxylon zwageri T et B), kayu ini memiliki kekuatan yang bisa berdiri sampai dengan ratusan tahun serta anti rayap.
Betang biasanya dihuni oleh 100-150 jiwa di dalamnya, rumah betang dikatakan sebagai rumah suku, karena selain di dalamnya terdapat satu keluarga besar yang menjadi penghuninya dan dipimpin pula oleh seorang Pambakas Lewu. Di dalam betang terbagi menjadi beberapa ruangan yang dihuni oleh setiap keluarga.
Sangat patut disayangkan seiring dengan modernisasi bangunan-bangunan masa sekarang, Betang kini hampir di ujung kepunahan, padahal Betang merupakan salah satu bentuk semangat serta perwujudan dari sebuah kebersamaan suku Dayak. Mungkin nanti Betang akan benar-benar punah tetapi merupakan tanggung jawab kita kepada leluhur untuk tetap mempertahankan semangat Huma Betang. Patut kita sadari di dalam diri ini pasti terdapat rasa untuk tetap memperjuangkan kebudayaan dari leluhur.
Salah satu kebiasaan suku Dayak adalah memelihara hewan, seperti anjing, burung, kucing, babi, atau sapi. Selain karena ingin merawat anjing, suku Dayak juga sangat membutuhkan peran anjing sebagai 'teman' yang setia pada saat berburu di hutan belanntara.




Nama             : Bahrul Ulum
NPM               : 11110315
Kelas               : 1KA31

Urbanisasi dan urbanisme

Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota (proses terjadinya masyarakat perkotaan). Urbanisasi mempunyai akibat-akibat yang negative terutama pada Negara yang agraris seperti Negara kita ini. Hal ini disebabkan karena pada umumnya produksi pertanian sangat rendah apabila dibandingkan dengan jumlah manusia dipergunakan dalam produksi tersebut.
Ada dua aspek yang terkait proses urbanisasi, yaitu:
·         Perubahannya masyarakat desa menjadi masyarakat kota
·         Bertambahnya penduduk kota yang disebabkan oleh mengalirnya penduduk yang berasal dari desa.
Factor yang menyebabkan pendatang semakin banyak, yaitu:
·         Daerah yang termasuk menjadi pusat pemerintahan
·         Daerah yang termasuk sangat strategisuntuk usaha-usaha perdagangan/perniagaan.
·         Terdapatnya suatu industry pada daerah tersebut.
Ref. Harwantiyoko, Neltje f. katuuk, MKDU Ilmu Sosial Dasar. Diktat kuliah UG.
kriteria golongan masyarakat
criteria yang biasa dipakai untuk menggolongkan anggota masyarakat kedalam lapisan-lapisan social adalah sebagai berikut;
·         Ukuran kekayaan, ukuran kekayaan dapat dijadikan suatu ukuran (barang siapa yang mempunyai kekayaan paling banyak, maka akan termasuk kedalam lapisan social teratas.
·         Ukuran kekuasaan, ukuran kekuasaan dapat dijadikan suatu ukuran (barang siapa yang mempunyai kekuasaan terbesar, maka akan termasuk kedalam lapisan social teratas.
·         Ukuran kehormatan, ukuran kehormatan terlepas dari ukuran kekayaan dan ukuran kekuasaan. Orang yang paling dihormati akan menempati lapisan social teratas. Ukuran ini biasanya dijumpai pada masyarakat-masyarakat tradisional.
·         Ukuran ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan dipakai ukuran oleh masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan.
Ukuran-ukuran di atas tidaklah bersifat terbatas dan menjadi dasar timbulnya pelapisan social dalam masyarakat. Jadi criteria pelapisan social pada hakikatnya tergantung sisitem nilai yang dianut oleh anggota masyarakat yang bersangkutan.

Ref. Harwantiyoko, Neltje f. katuuk, MKDU Ilmu Sosial Dasar. Diktat kuliah UG.



Nama             : Bahrul Ulum
NPM               : 11110315
Kelas               : 1KA31

Masyarakat Adat

Apa Itu Masyarakat Adat ??
Masyarakat adat adalah kelompok masyarakat yang memiliki asal usul leluhur ( secara turun temurun ) di wilayah geografis tertentu, serta memiliki sistem nilai, ideologi, ekonomi, politik, budaya, sosial dan wilayah sendiri. Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai macam keaneka ragaman masyarakat adat dan memiliki ciri ke khasan tersendiri. Berbagai keberadaan masyarakat adat merupakan kekayaan bangsa dan dapat menjadi sumber masukan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Baik kekayaan yang dapat menghasilkan devisa bagi negara maupun sumber ilmu pengetahuan bagi para peneliti dari seluruh benua yang ternyata disanalah letak manfaat keberadaan masyarakat adat sebagai sumbangsih yang dapat diberikan kepada bangsa Indonesia. Namun pada kenyataannya sungguh sangat disayangkan, hal ini terjadi karena seringkali masyarakat adat mendapatkan peran bagian yang termarjinalisasi dalam struktur konsep pembangunan di Indonesia dan mendapatkan pembedaan dari kelompok masyarakat Indonesia pada umumnya, kerugian ini terjadi karena pihak masyarakat adat terkena dampak dari proses pembangunan yang dilakukan dari pemerintah dimana hal tersebut bersifat masif yang lebih diperuntukkan kepada kelompok lain yang lebih dominan. seharusnya masyarakat adat pun diberikan keleluasaan dan hak yang sama dalam ikut serta proses pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah, masyarakat adat selayaknya diberikan keleluasaan dalam melindungi diri dan budayanya serta menolak perubahan yang berdampak negatif bagi penghidupannya. Namun pembedaan itu terjadi tak jarang dikarenakan sesuatu faktor yang justru berpotensi makin terpinggirkannya masyarakat adat terhadap kelompok mastarakat lainnya.
Sebuah perenungan terseniri dalam menyikapi entitas masyarakat adat saat ini ada sebuah dimensi lain dari hubungan masyarakat adat dan lingkungan adalah adanya kenyataan dimana sebagian masyarakat adat juga ikut bekerja bersama pihak-pihak yang mengembangkan kegiatan perusakan terhadap lingkungan. Sangat ironis memang ketika fakta berbicara dimana hak masyarakat adat dirampas dan habitat lingkungan tempat tinggal mereka diperkosa oleh pihak-pihak yang tanpa kenal tanggung jawab membabatnya ataupun melakukan eksploitasi penambangan skla besar baik secara individual maupun atas nama perusahaan yang justru ilegal dan liar yang tidak memiliki alternatif sumber pendapatan lain.

Ref. http://adjhee.wordpress.com


Nama             : Bahrul Ulum
NPM               : 11110315
Kelas               : 1KA31

Masyarakat perkotaan

Masyarakat perkotaan (urban community) lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupan serta ciri-ciri kehidupan yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Aspek-aspek yang menjadi perhatian khusus masyarakat perkotaan yaitu seperti pakaian, makanan dan perumahan. Orang desa memandang makanan sebagai suatu alat yang memenuhi kebutuhan biologis. Sedangkan orang kota memandang makanan sebagai suatu alat yang dapat memenuhi kebutuhan social.
Ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu, kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa, orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain, pembaigan kerja diantara masyarakat kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata, kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lenih banyak diperoleh masyarakat kota dari pada masyarakat desa, jalan pikiran rasional pada umumnya di anut masyarakat perkotaan, masyarakat kota dalam membagi waktu sangat teliti, dan masyarakat kota lebih tampak perubahan-perubahan sosialnya.

Ref. Harwantiyoko, Neltje f. katuuk, MKDU Ilmu Sosial Dasar. Diktat kuliah UG.



Nama             : Bahrul Ulum
NPM               : 11110315
Kelas               : 1KA31

Masyarakat pedesaan

Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama mayarakat desa, yaitu perasaan setiap anggota masyarakat yang amat kuat.
Cirri masyarakat desa yaitu sistem kehidupan pada umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan, masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat antar masyarakatnya, sebagian besar masyarakat pertanian hidup dari pertanian, dan masyarakat pedesaan selalu bekerja sama untuk mencapai kepentingan-kepentingan mereka (seperti memperaiki jalan desa, membuat saluuran air, dan menjaga keamanan desa)
Masyarakat pedesaan mempunyai penilaian yang tinggi terhadap mereka yang dapat bekerja keras tanpa bantuan orang lain. Jadi masyarakat pedesaan bukanlah masyarakat yag senang diam-diam tanpa aktivitas, tanpa adanya suatu kegiatan.

Ref. Harwantiyoko, Neltje f. katuuk, MKDU Ilmu Sosial Dasar. Diktat kuliah UG.


Nama             : Bahrul Ulum
NPM               : 11110315
Kelas               : 1KA31

Ledakan Penduduk

Dari hasil sensus penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia mencapai 237,56 juta jiwa. Dengan komposisi laki-laki 119,51 juta dan perempuan 118,05 juta jiwa. Ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat setelah Cina, India dan Amerika Serikat. 
Laju pertumbuhan penduduk, tanpa diimbangi antisipasi pemenuhan kebutuhan pangan dan energi, akan menjadi ancaman serius bagi Indonesia. Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik mengemukakan bahwa laju pertumbuhan penduduk (LPP) pada 2000-2010 adalah 1,49 persen, atau naik dibandingkan dekade sebelumnya. Tahun 1990- 2000, LPP 1,45 persen. Kenaikan laju penduduk 0,04 persen dalam satu dekade terakhir  merupakan persoalan besar bagi Negara kita, Dengan data seperti itu, tampaknya pemerintah perlu kembali menengok kebijakan Keluarga Berencana yang dinilai mampu menekan laju pertumbuhan dari 2,32 persen pada tahun 1971-1980 menjadi 1,97 persen pada tahun 1980-1990. Seperti diketahui pertumbuhan penduduk Indonesia per sepuluh tahun terus naik cukup signifikan pada tahun 1961 tercatat 97,1 juta jiwa, tahun 1971 mencapai 119,2 juta, tahun 1980 mencapai 145,9 juta, tahun 1990 mencapai 178,6 juta, tahun 2000 mencapai 205,1 juta dan tahun 2010 mencapai 237,6 juta.
Pada tahun 2009 China masih menempati negara terbanyak penduduknya mencapai 1,34 miliar jiwa, disusul India 1,19 miliar jiwa, lalu AS sebayak 315 juta jiwa dan posisi keempat Indonesia sebanyak 231 juta jiwa.
Tahun 2050 diproyeksikan jumlah penduduk China hanya 1,41 miliar jiwa atau dibawah India yang menempati posisi teratas yaitu 1,61 miliar jiwa sementara Indonesia diproyeksikan mencapai 288 juta jiwa atau menempati urutan ke-6 dunia. Indonesia harus meniru China dalam upayanya mengatasi ledakan penduduk terutama dari sisi ketersediaan pangan, lahan dan masalah lingkungan. Jika tak diantisipasi, maka ledakan penduduk bisa memunculkan berbagai masalah.  China yang sudah menyiapkan strategi yang jitu guna mengantisipasi ledakan penduduknya, mulai dari penyedian pangan, energi, lahan pemukiman, dan ancaman kerusakan lingkungan. ada antisipasi dan kebijakan jangka panjang dalam mengatasi masalah kependudukan, Misalnya dalam menyiapkan produktivitas potensi lahan produktif pangan untuk konsumsi pangan penduduk.
Pertumbuhan penduduk lebih cepat dari pada produksi makanan yang dibutuhkan. Jika hal ini terus menerus dibiarkan maka akan terjadi ledakan penduduk. Ledakan penduduk sebagai akibat pertumbuhan penduduk yang cepat seperti itu memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan sosial-ekonomi masyarakat.
Dampak dari ledakan penduduk yaitu akan meningkatnya jumlah pengangguran, kekurangan pangan yang menyebabkan kelaparan dan gizi rendah, tingkat kemiskinan semakin meningkat, terjadinya polusi dan kerusakan lingkungan, kesehatan dan perumahan sukar diperoleh.
Adapun Usaha untuk mengatasi Ledakan Penduduk yaitu memperluas lapangan kerja melalui industrialisasi, melaksanakan program Keluarga Berencana (KB), meningkatkan produksi pangan sesuai kebutuhan penduduk, menambah sarana pendidikan dan perumahan sederhana, dan melaksanakan program transmigrasi.

        http://www.detik.com
        http://www.detikFinance .com





Nama             : Bahrul Ulum
NPM               : 11110315
Kelas               : 1KA31

Dinamika Penduduk

Dinamika penduduk adalah Perubahan keadaan penduduk. Faktor kelahiran, kematian dan migrasi atau perpindahan penduduk menyababkan jumlah penduduk pada suatu negara selalu mengalami perubahan. Dinamika atau perubahan penduduk cenderung kepada perkembangan jumlah penduduk suatu daerah atau Negara. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survei penduduk. Sensus pertama dilaksanakan pada tahun 1930 oleh pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan sensus yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia di mulai pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990,2000 dan yang terakhir 2010.
Jumlah penduduk Indonesia menempati urutan pertama dalam kelompok negara ASEAN, Kepadatan penduduk Indonesia berada pada urutan ke-5, yaitu 114 jiwa per km2, Singapura memiliki kepadatan penduduk paling tinggi dan Brunei Darussalam memiliki kepadatan penduduk terendah. Pada tahun 2005, laju perumbuhan penduduk Indonesia menempati urutan ke-6 (1,45% per tahun), setelah Laos (2,3% per tahun) Filipina (2,0% per tahun) Malaysia (1,80% per tahun), Brunei Darussalam (1,9% per tahun), Kamboja (1,8% per tahun) serta Singapura dan Thailand (0,8% per tahun).
Di negara-negara ASEAN, beberapa negara pertumbuhan penduduknya masih tergolong tinggi. Akan tetapi secara keseluruhan persentase pertumbuhan penduduk telah mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Jumlah dan pertumbuhan penduduk Negara ASEAN pada tahun 2005 yaitu: 
ref. http://www.syadiasshare.com








Nama             : Bahrul Ulum
NPM               : 11110315
Kelas               : 1KA31

Migrasi Penduduk

Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.
Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk.
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi, yaitu
·         Faktor ekonomi (ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang baru)
·         Faktor keselamatan (ingin menyelamatkan diri dari bencana alam seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, gunung meletus dan bencana alam lainnya)
·         Faktor keamanan (migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan keamanan seperti peperangan, dan konflik antar kelompok)
·         Faktor pendidikan (migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi)
·         Faktor kepentingan pembangunan (migrasi yang terjadi karena daerahnya terkena proyek pembangunan seperti pembangunan bendungan untuk irigasi dan PLTA)
usaha pemerintah untuk menanggulangi permasalahan migrasi, adalah sebagai berikut :
·         Persebaran pembangunan industri sampai ke daerah-daerah
·         Peningkatan pendapatan masyarakat desa melalui intensifikasi dan Koperasi Unit Desa
·         Pembangunan jaringan jalan sampai ke desa-desa sehingga hubungan antara desa dan kota menjadi lancar 
·         Meningkatkan penyuluhan program Keluarga Berencana untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk di pedesaan
·         Pembangunan fasilitas yang lebih lengkap seperti pendidikan dan kesehatan


migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu: Migrasi Internasional dan Migrasi Nasional atau Internal.
Migrasi Internasional, adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Migrasi ini dapat dibedakan atas tiga macam yaitu: Imigrasi(masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap), Emigrasi (keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain), Remigrasi (kembalinya imigran ke negara asalnya).
Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu Negara. Migrasi ini terdiri atas beberapa jenis, yaitu Urbanisasi, Transmigrasi, Ruralisasi.
Urbanisasi adalah perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap. Factor yang menyebabkan terjadinya urbanisasi yaitu Ingin mencari pekerjaan, karena di kota lebih banyak lapangan kerja dan upahnya tinggi, Ingin mencari pengalaman di kota, Ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan sebagainya.
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke pulau yang jarang penduduknya di dalam wilayah Indonesia. Transmigrasi pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh pemerintah Belanda yang dikenal dengan nama kolonisasi.
Ruralisasi adalah perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi.






Dampak migrasi penduduk
Migrasi penduduk baik nasional maupun internasional masing-masing memiliki dampak positif dan negatif terhadap daerah asal maupun daerah tujuan.
Dampak positif dari imigrasi yaitu dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli, dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa, adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi.
Dampak negatif dari imigrasi yaitu masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, imigran yang masuk adakalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang baik seperti pengedar narkoba, bertujuan politik, dan lain-lain.
Dampak positif dari emigrasi yaitu dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang asing, dapat memeperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain, dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri.
Dampak negatif dari emigrasi yaitu emigran yang tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya, kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan.
Dampak positif dari transmigrasi yaitu dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya, dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran, dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi, dapat mempercepat pemerataan persebaran penduduk.
Dampak negatif dari transmigrasi yaitu adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran, terbengkalainya tanah pertanian di daerah trasmigrasi karena transmigran tidak betah dan kembali ke daerah asalnya

Dampak Positif Urbanisasi yaitu dapat mengurangi jumlah pengangguran di desa, dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota, meningkatkan taraf hidup penduduk desa, dapat meningkatkan Perekonomian di kota.
Dampak negatif dari urbanisasi yaitu berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa, produktivitas pertanian di desa menurun, meningkatnya pengangguran di kota, meningkatnya tindak kriminalitas di kota, timbulnya pemukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan.

ref. http://www.syadiashare.com 







Nama             : Bahrul Ulum
NPM               : 11110315
Kelas               : 1KA31